Minggu, 03 Juni 2012

Inovasi Pangan Sehatkan Indonesia


Awal perkenalan pertama Abdullah Yusuf Pulungan dengan Mocaf atau Modified Cassava Flour, yang berarti tepung singkong yang dimodifikasi, terjadi sekitar 2009 saat membaca info tentang inovasi baru itu via internet.


“Saat itu sebetulnya sudah timbul minat, tetapi karena kesibukan, belum mulai produksi,” ujar Yusuf. “Baru sekitar pertengahan 2011 saya melakukan uji coba sederhana, namun hasilnya kurang memuaskan karena mutunya di bawah standar.”

Meski demikian, Yusuf tak patah semangat. Lulusan S1 Fakultas Teknik Elektro jurusan Telekomunikasi Universitas Sumatra Utara, Medan, dan pascasarjana bidang Mobile Communication Universiti Kebangsaan Malaysia itu memang menyukai tantangan.

Pada awalnya, Yusuf hanya berhasil memproduksi kurang dari 20kg tepung fermentasi singkong per hari. Namun perlahan tetapi pasti, produksi produk yang dia labeli Tepung Shyar-i (http://tepung-shyar-i.blogspot.com) itu kini bisa meningkat sampai tiga kali lipat.

Ada dua alasan yang membuat Yusuf memilih tepung fermentasi singkong. Pertama, singkong adalah tanaman lokal yang bisa tumbuh di semua daerah dan sudah sangat familiar dengan masyarakat, tetapi nilai ekonomisnya masih rendah karena dianggap sebagai bahan pangan kelas dua. Padahal, singkong bisa menjadi alternatif solusi ketahanan pangan.

“Alasan kedua, bila tepung fermentasi singkong bisa menjadi primadona pengganti terigu, triliunan rupiah uang rakyat yang selama ini mengalir ke luar negeri untuk impor gandum sebagai bahan baku terigu, bisa dikurangi, bahkan dihentikan sama sekali,” ungkap Yusuf. “Bayangkan kalau ini bisa terwujud, akan memberikan multiple effect secara ekonomis, baik makro dan mikro, ke produsen, petani, konsumen, distributor dan agen.”

Menurut Yusuf, pola produksi Tepung Shyar-i, yang merupakan singkatan dari Sehat, Halal, Yakin, Aman, Ramah dan Irit, disesuaikan dengan pesanan yang sudah pasti. Ada juga sedikit persediaan sebagai cadangan, untuk memenuhi permintaan tiba-tiba.

“Maklum, karena usaha ini masih skala kecil, jadi dikerjakan sesuai kemampuan modal,” tegas Yusuf. “Itu sebabnya, hubungan dengan petani singkong, selain sebagai sebagai binaan, juga berbagi profit dan risiko sesuai dengan konsep syirkah, atau kerja sama dalam sistem ekonomi Islam.”

Yusuf mengakui, hal tersulit adalah edukasi pasar. Pasalnya, masyarakat belum mengenal luas tepung singkong, seperti halnya tepung terigu. “Saya tahu bakal butuh waktu lama. Mengubah kebiasaan menggunakan tepung terigu berbasis gandum dengan tepung berbasis singkong adalah sesuatu hal yang sulit,” ujar Yusuf. “Sulit, tetapi bukan berarti tidak bisa.”

Kabar baiknya, tepung berbasis singkong ternyata aman dikonsumsi anak pengidap autis, diabetesi serta penderita gangguan pencernaan atau celiac disease. Hal itu tak lain karena tepung fermentasi singkong bebas glutein.

“Bagi manusia normal, glutein tidak masalah. Namun bagi anak-anak autis, glutein adalah racun karena dapat menyebabkan alergi dan merangsang mereka lebih hiperaktif,” tegas Yusuf.

Selain bebas glutein, menurut Yusuf, Tepung Shyar-i juga memiliki kandungan kalsium lima kali lebih tinggi daripada tepung terigu biasa, berserat paling tinggi di antara semua jenis tepung dan berkadar lemak rendah. Selain itu, tepung singkong itiu juga mampu menormalkan tekanan darah dan menghambat proliferasi sel kanker karena mengandung skopoletin. Penggunaannya pun lebih hemat ketimbang tepung berbasis gandum. Alasan yang cukup banyak untuk mulai beralih, bukan? (ANP; Foto Tepung Shyar-i)

1 komentar:

  1. Harrah's Cherokee Casino - MapYRO
    Discover Harrah's Cherokee Casino, Cherokee from 태백 출장샵 $48 to $99. 강원도 출장마사지 Visit 밀양 출장샵 the map. Map and click on "My 상주 출장마사지 Maps" to see 부산광역 출장샵 the current location.

    BalasHapus